Hati Tenang dengan Qana’ah
Qana'ah adalah menikmati apapun yang Allah tetapkan untuk dirinya, Puas dengan pemberian Allah SWT, puas dengan ketentuan Allah SWT. Ada orang yang hidupnya bahagia sekali padahal uangnya tidak banyak, rumah sederhana, kendaraan biasa saja tapi bahagia karena dia puas dengan apa yang Allah berikan kepadanya.
Sementara ada orang yang kaya raya, hartanya melimpah, rumahnya megah, kendaraannya mewah, jabatannya tinggi tetapi kehidupannya seperti orang miskin Karena selalu memikirkan yang belum ada dan selalu merasa kurang dengan apa yang ada dan perilakunya menjadi lebih sensitif, mudah tersinggung, jengkel, marah, kecewa.
Dan yang lebih hina lagi adalah orang yang serba kekurangan sibuk dengan yang tidak ada maka hidupnya selamanya kan menderita karena selalu berpikir dengan apa yang tidak dimiliki dan belum tentu akan memiliki. Keridhaan ini tidak hanya urusan dunia tetapi juga dalam menerima ketentuan Allah.
Barang siapa yang ridha dengan ketentuan atau takdir Allah maka Allah ridha kepadanya dan barang siapa yang tidak ridha maka Allah murka kepadanya. Jadi keridhaan itu ada dua, yaitu keridhaan menerima pemberian dan keridhaan menerima ketentuan Allah SWT. Ada orang yang sakit rela disuntik, dioperasi karena dia melihat akan mendapatkan sesuatu yang besar sesudahnya.
Bayangkan orang yang inginnya dicintai Allah, hanya mengharapkan ganjaran dari Allah, inilah orang yang paling akan menikmati sepahit apapun dalam hidup ini. Ketika seseorang hanya mengharap kedudukan, cinta dan balasan di sisi Allah, inilah sebenarnya yang membuat seseorang kuat menanggung apapun untuk dijalani dalam hidup ini itulah sumber qana’ah.Itu karena cita-citanya besar.
Kalau orang orientasinya hanya harta, kedudukan, cinta, kekaguman manusia maka hidupnya tidak akan bahagia.karena dunia ini sempit. Tapi kalau yang diharapkan adalah keridhaan, balasan, pahala, kasih sayang Allah maka surga itu luas. Karenanya maka terimalah semua yang telah diberikan Allah dan fokuslah untuk bersyukur maka hidup akan menjadi nikmat.
Oleh: KH. Abdullah Gymnastiar