Card image cap

Adab Anak Kepada Ibu

Setiap hari pertama Idul Fitri, sebelum kami saling bersalaman dan bermaaf-maafan, saya selalu memberi “wejangan” atau nasihat kepada semua keluarga saya. Baik itu istri, anak maupun menantu berkumpul di ruang keluarga untuk mendengar pesan-pesan saya. Untuk lebaran kali ini, saya memilih tema “Adab Kepada Ibu”.

Salah satu orang yang wajib kita prioritaskan untuk dimuliakan adalah ibu. Ridho Allah SWT, tergantung ridho ibu. Lancar atau tidaknya urusan kalian tergantung dengan baik atau tidaknya hubungan kalian dengan ibu. Bahagia atau tidaknya kehidupan kalian, sangat tergantung dengan bagaimana caranya kalian memperlakukan ibu. Banyak atau sedikitnya rezeki yang Allah SWT berikan kepada kalian sangat tergantung kepada besar atau kecilnya pengorbanan kalian kepada ibu.

Untuk itu, bapak memberi beberapa nasihat kepada kalian. Pertama, rendahkanlah. Rendahkanlah suara saat sedang berbicara dengan ibu kalian. Lembutkan suara kalian saat sedang bercengkerama dengan ibu kalian. Jangan pernah berteriak karena marah apalagi membentak ibu kalian, itulah adab seorang anak kepada ibu. Rendahkanlah pula tempat kalian saat bersama dengan ibu, jangan biarkan ibu kalian duduk di lantai sementara kalian duduk di atas kursi atau tempat yang lebih tinggi. Itulah adab seorang anak kepada ibu

Kedua, bersegeralah. Apabila ibu kalian meminta tolong sesuatu, segeralah kerjakan, jangan ditunda-tunda. Prioritaskanlah permintaan tolong ibu agar ibu kalian tidak pernah merasa gagal mendidik kalian, meski cara mendidik ibu kalian mungkin tidak sesuai harapan kalian. Itulah adab seorang anak kepada ibu.

Ketiga, ringankan. Jangan pernah biarkan ibu kalian membawa sesuatu yang lebih berat dari kalian, meski hanya tas plastik beserta isinya. Jangan biarkan ibu kalian melakukan banyak pekerjaan di rumah sementara kalian bisa melakukannya namun kalian bermalas-malasan dan sibuk dengan aktivitas sendiri. Itulah adab seorang anak kepada ibu.

Di tengah-tengah saya sedang memberikan wejangan, ibu saya masuk ruang keluarga dan berkata “Mil ada tamu, tolong ditemani” Anak-anak saya langsung berkata “Nah pak, langsung diuji sama Allah untuk memprioritaskan ibu”. Pertemuan itu pun langsung saya tutup dengan kalimat “Ingat, pesan utama lebaran kali ini: adab anak kepada ibu, praktekkanlah”.

Ujian berikutnya datang, jam 10 malam istri saya berkata “Pak, mama masuk rumah sakit, saya besok pagi berangkat duluan ke Surabaya ya”, pinta istri saya. Saya segera menjawab, “Oke, segera pesan tiket, besok pagi saya antar ke bandara. Saya nyusul, nuntasin rangkaian acara dulu di sini (di Lampung, rumah orang tua).”

Meski kepulangan istri saya menggagalkan beberapa rangkaian acara yang sudah kami susun, namun saya tetap mengizinkannya ia pulang terlebih dahulu, demi bakti istri saya kepada ibu, dan juga bakti saya kepada ibu mertua. Ya, saya pun sedang belajar adab kepada ibu, baik itu ibu kandung maupun ibu mertua. Wallahu’alam.

Oleh: Jamil Azzaini (Inspirator Sukses Mulia)

Sebarkan Kebaikan Anda

logo
Graha Yatim Mandiri
Jalan Raya Jambangan No.135-137 Surabaya
08113701100
[email protected]

Temukan Kami Di